Hakikat ilmu bukanlah sekadar pengetahuan atau kepandaian yang dapat dipakai untuk memperoleh sesuatu, tetapi merupakan cahaya (nûr) yang dapat menerangi jiwa untuk berbuat dan bertingkah laku yang baik. Dari sini tidak terdapat perbedaan antara “ilmu agama” dengan “ilmu umum”. Mencari ilmu bertujuan untuk semakin taqwa kepada Allah.
Ilmu itu adalah jalan menuju rasa takut kepada Allah, barang siapa yang tidak mengenal Allah, maka dia tidak mempunyai rasa takut pada-Nya. Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama (orang-orang yang berilmu)”
Agar berhasil dalam menuntut ilmu, seorang Muslim harus mempunyai sifat atau etika: ikhlas, senantiasa berdo`a, bersungguh-sungguh, menjauhi kemaksiatan, tidak malu dan tidak sombong, dan mengamalkan serta menyebarkan ilmu.
Seorang yang menuntut ilmu dengan lapang dada dan ikhlas dan selalu mengikuti nasehat yang diberikan oleh gurunya maka Allah akan memberi kelapangan hati kepada orang tersebut dan akan meninggikan beberapa derajad orang beriman yang menuntut ilmu.
"Ilmu itu lebih baik daripada harta, Ilmu akan menjaga engkau sedangkan harta engkau yang harus menjaganya. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta adalah terhukum"