Corona Virus 19 Pages

PELAJARAN HIDUP DARI KAPAL TITANIC


Anda mungkin berpikir tentang romantisnya kisah cinta Leonardo Di Caprio dan Kate Winslet dalam film Titanic. Tetapi mungkin anda tidak memperhatikan bagaimana karakter perancang kapal, kapten, para penumpang kapal yang bereaksi di depan kematian.
1. Perancang kapal tampak merasa bersalah, ia sedih dan menyesal, merenungkan kesalahan yang telah ia buat dan membiarkan yang lain berlari ke perahu penyelamat
2.Sang kapten tampak penuh dengan keterikatan, terjebak ketakutan akan reputasi dan mimpi indah pensiunnya yang hancur. Ia tidak mencoba menyelamatkan diri dan para penumpangnya, hanya berdiam diri menunggu kematian. Terlalu angkuh?
3. Si orang jahat sungguh tak bermoral, mencoba menyuap dan menipu untuk menyelamatkan diri sendiri. 
4. Si petugas tidak sanggup lagi menahan beratnya tekanan saat mencoba menertibkan keadaan. Ia terpaksa menembak salah seorang penumpang yang tidak mau antri. Merasa menyesal dan tak berdaya, ia menembak dirinya sendiri.
5. Para penumpang saling berebut untuk dapat masuk ke dalam perahu penyelamat, ada juga orang-orang yang langsung terjun ke laut berenang mengejar perahu penyelamat yang sudah bergerak.
6. Ada juga mereka yang berdoa dengan penuh kesungguhan memohon keselamatan,  namun terdapat juga mereka (Jack dan Rose) yang tidak mau lepas satu sama yang lain, sampai tidak peduli dengan dengan orang di sekitarnya. Betapa egois cinta buta itu.

Jadi pertanyaannya adalah jika Anda berada di dalam kapal Titanic pada malam itu, Anda akan bereaksi seperti apa? Apa reaksi itu tepat? Apanya yang tepat?

Titanic merupakan bencana besar yang nyata. Ia merupakan satu-satunya kapal dalam sejarah yang diklaim tidak dapat tenggelam, namun ia karam dalam pelayarannya yang pertama. Apa hubungannya dengan kita? Kita  semua mempunyai kapal Titanic yang besar. Anda mungkin berpikir  hidup Anda akan aman dan nyaman-nyaman saja, tidak perlu memikirkan bahaya yang menurut Anda tidak mungkin terjadi. Tetapi siapa pernah menyangka 2004 silam Aceh diguncang gempa dan dilanda tsunami yang terbesar dalam sejarah dan menelan hampir 250 000 korban manusia? Disusul gempa di Bantul – Jogjakarta tahun 2006 yang menelan korban  6000 jiwa. Tak seorang pun tahu kapan dan dimana bencana itu akan terjadi.

Dari kisah Titanic itu kita belajar bahwa dalam keadaan normal, setiap orang tampak baik, ramah, bersahabat. Sulit untuk tahu siapa yang sebenarnya berkarakter baik atau buruk. Namun begitu krisis melanda, pada saat itulah, sifat asli setiap orang muncul. Ibarat banjir yang mengeluarkan semua kotoran, demikian pula ketika kesusahan dan kemalangan terjadi, muncul dengan jelas siapa yang berperangai  baik dan siapa yang berperangai buruk.

Pelajaran penting lainnya adalah banyak di antara Anda yang merasa Titanic-nya tidak akan karam. Mereka sangat yakin tidak akan ada masalah yang menimpa  dirinya dan tidak akan terjadi  kemalangan dalam keluarga. Mereka tidak merasa bahwa mereka dapat dikalahkan oleh usia, penyakit, dan kematian. Banyak yang merasa dirinya tak terkalahkan, tak terjamah oleh alam, tak tersentuh kegagalan. Pada akhirnya ketika mereka terpuruk dan jatuh  barulah mereka sadar  Titanic besar yang aman hanya omong kosong belaka.